(Yang Seharusnya) Hadiah Ulang Tahun Ayahku

Bergegas sebelum senja menghampiri,
Berlari dengan sedikit gaun hitam menyapu tanah kering,
Senyum merekah di pembuka Bulan Juli,
Tidak akan banyak kata untuk sekedar menggerutu,
Kali ini aku sungguh-sungguh mengimani setiap derap langkah kakiku,
Sambil mengayunkan sekeranjang penuh mawar merah,
mawar putih,
melati,
kenanga,
kantil putih,
kantil kuning,
sedap malam,
dan kamboja,
Ku niatkan duduk bersimpuh di samping batu nisan hitam bertinta emas,
“Terima kasih, ayah. Ini untukmu.”
Bisikku lirih sambil mendekap kumpulan LoA di dadaku